tag:blogger.com,1999:blog-53719914822282716582023-11-15T07:53:17.751-08:00Wanita KarirTips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.comBlogger22125tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-38475851976435217662011-01-26T06:12:00.000-08:002011-01-26T06:13:18.041-08:00Tips Mencari Cinta SejatiMenemukan cinta sejati tidak semudah membalikan telapak tangan, perlu pemikiran dan kondisi yang ideal untuk menentukan bahwa seseorang adalah cinta sejati anda. Namun ada tips yang dapat membantu menemukan cinta sejati. Ini dia!<br /><br />1. Jangan Mencarinya.<br /><br />Cinta tidak datang pada seseorang yang mencarinya. Jika memang anda baru saja mengakhiri hubungan, fokuslah pada diri anda dan kehidupan pribadi terlebih dahulu. Tidak perlu terburu-buru mencari cinta yang baru, dan nikmati kesendirian anda.<br /><br />2. Beri Waktu Untuk Diri Sendiri<br /><br />Temukan aura positif anda, jika perasaan puas terhadap diri sendiri muncul, maka secara otomatis itu akan terpancar, dan bagi orang disekitarpun akan melihatnya. Itulah daya tarik bagi diri anda.<br /><br />3. Membuka Diri<br /><br />Jika sudah siap untuk membuka lembaran baru bagi hubungan, maka mulailah memilih karakter seperti yang anda idamkan. Tak hanya dari segi fisik tapi juga mental dan kepribadian.<br /><br />4. Bergaul dan Hang Out<br /><br />Hal itu akan membuka kesempatan bagi anda untuk bertemu orang baru, siapa tahu salah satu dari mereka adalah cinta sejati anda.<br /><br />5. Berani Ambil Resiko<br /><br />Jika suatu saat anda bertemu dengan seseorang yang sesuai dengan kriteria cinta sejati. Jangan takut untuk mengambil langkah. Mulailah perkenalan dan menjalin hubungan, karena kesempatan tidak datang dua kali.<br /><br />6. Cintai Diri Anda<br /><br />Yang paling penting, cintai diri anda terlebih dahulu. Hiduplah dengan bahagia dan jangan sampai melepas harapan. Yakinlah, setiap orang diciptakan berpasangan, masalahnya hanya mendapatkan orang yang tepat, di waktu yang tepat.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-91368263293113232352011-01-26T04:55:00.001-08:002011-01-26T04:55:59.480-08:00Jaket Kulit Campuran Harga LumayanApakah anda suka memakai jaket yang terbuat dari kulit? Tentu saya yakin tidak semua orang suka memakainya. Namun saya kadang suka dengan jaket kulit yang memiliki model modis dan berjiwa muda. Kan ada itu jaket kulit yang membuat kita kelihatan seperti tukang ojek.<br /><br />Hari ini saya sedang iseng mencari <a href="http://www.online-butik.com/">Baju Murah</a> di <a href="http://www.online-butik.com/">Toko Baju Online</a> dan tebak apa yang menarik perhatian saya, ya anda benar. Jaket kulit elegant mengalihkan perhatian saya dan membuat saya lupa dengan tujuan awal saya datang berkunjung ke webstie tersebut.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-52199196348721274762010-06-02T21:08:00.000-07:002010-06-02T21:08:00.111-07:00Menunggu Pesanan Baju HamilHari ini adalah hari yang benar – benar saya tunggu, kenapa? Karena pesanan <a href="http://www.busanamuslimgrosir.com">BAJU HAMIL</a> yang pesan online jadwalnya akan sampai hari ini, semoga saja tidak ada halangan yang berarti. Saya memesan lima baju hamil sekaligus, maksudnya biar bisa mendapatkan harga murah layaknya <a href="http://www.busanamuslimgrosir.com">GROSIR BUSANA MUSLIM</a>. Dan memang sesuai dengan yang saya harapkna, karena membeli banyak saya mendapatkan harga yang jauh lebih murah.<br /><br />Mereka mengirimkan pesanan saya menggunakan post biasa yang sampai minimal tuju hari. Baju ini sudah lama saya idamkan, dan memang saya cari di toko tidak ada. Saya menemukannya terpampang di salah satu website online yang khusus menjual baju hamil dan busana muslim. Satu lagi yang saya harapkan, semoga kualitas barang bagus seperti yang tertera di website tersebut.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-86639529401553355532010-05-27T01:30:00.000-07:002010-05-27T01:30:00.121-07:00Mengenali 10 Tipe Pewawancara Kerja<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/06/01/1049432p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Saat akan mendatangi wawancara kerja, banyak tanda tanya yang lewat di kepala, dari "mau pakai baju apa", "bagaimana menjawab yang benar", hingga posisi duduk bagaimana yang benar. Tapi, ada satu faktor yang seringkali lupa dipikirkan, yakni, seperti apakah tipe si pewawancara? Mengapa penting? Karena ketika Anda bisa mengidentifikasi tipe seperti apakah si pewawancara, Anda akan bisa menentukan jawaban yang paling tepat.<br />Untuk membantu Anda, ketahuilah 10 tipe pewawancara kerja yang mungkin akan Anda temui, dan bagaimana menghadapinya.</p><p><strong>1. Teman Anda</strong><br />Tipe yang seperti ini biasanya akan menyambut tamu dengan antusias tinggi. Senyumnya lebar, jabat tangan hangat, sehingga memungkinkan percakapan berjalan personal. Ia pun menggali dengan dalamnya. Pewawancara tipe ini akan mengajak Anda berbicara selayaknya sahabat. Sebenarnya baik untuk mengungkap diri Anda, tapi saking santainya, Anda pun terlena, sehingga lupa bahwa sebenarnya sedang wawancara kerja. Yang bisa Anda lakukan adalah menanggapi situasi tersebut dengan pemikiran bahwa si pewawancara tidak ingin pegawai yang kaku. Ingatkan diri Anda bahwa si pewawancara bisa santai karena bukan ia yang sedang dilempar pertanyaan. Tunjukkan pada dirinya, bahwa Anda bisa sangat santai, tapi tetap profesional, dan tidak bersikap selayaknya sahabat karib sejak lama (karena sahabat lama tahu masa-masa jahil Anda).</p><p><strong>2. Interogator</strong><br />Pertanyaan bertubi-tubi akan datang menyerang Anda seperti sedang disidang. Tipe semacam ini tidak ingin percakapan yang santai seperti saat sedang bincang santai, ia sudah siap dengan daftar pertanyaan. Jangan berharap si pewawancara akan memancing jawaban Anda ketika Anda sedang tersendat dan sulit mengungkapkan maksud. Selayaknya investigator, ia akan menyelidik dan membuat Anda sedang diadili. Tak heran jika jawaban Anda bersifat defensif, sehingga di perjalanan pulang Anda merasa seperti melakukan kejahatan. Untuk menghadapinya, fokuslah pada jawaban Anda, jangan terobsesi memikirkan reaksinya. Tetap tenang. Anda boleh mencoba membuat perbincangan dari jawaban yang Anda berikan, tapi jangan terkejut jika upaya itu gagal. Pewawancara tipe ini ingin mendengar jawaban Anda dan melihat bagaimana Anda bisa menguasai diri, jadi untuk tetap tenang adalah hal terbaik yang bisa Anda lakukan.</p><p><strong>3. Sibuk dan Terburu-buru</strong><br />Anda bisa melihat sikapnya yang acuh tak acuh atas jawaban yang Anda berikan. Tak heran jika terlihat sangat sibuk membaca ponselnya. Jangan terlalu diambil hati, karena ada sebagian orang yang dipaksa untuk mengikuti proses wawancara pekerjaan, cukup jawab pertanyaannya sebaik mungkin dengan sikap yang baik.</p><p><strong>4. Terlalu Banyak Informasi</strong><br />Akan ada saat-saat Anda bertemu pewawancara yang kurang memahami batasan. Anda bisa saja mendengar candaan yang tidak pada tempatnya, cerita terlalu pribadi, atau perbincangan yang tak tepat dari pewawancara. Tipe seperti ini bukan berusaha untuk berbuat hal itu, tapi ia hanya kurang bisa memahami arti batasan. Jika bertemu tipe seperti ini, cobalah untuk tetap tenang. Jawablah pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika ia mulai keluar jalur lagi, coba setir perbincangan ke arah perusahaan atau pekerjaan yang Anda tuju di perusahaan itu. Tapi, tentu, perlu diingat, ketika ia mulai mengeluarkan lelucon yang menurut Anda sangat tidak sopan atau menyinggung perasaan, Anda berhak keluar dari ruangan.</p><p><strong>5. Pengikut Aturan</strong><br />Tipe ini sangat mengikuti aturan. Anda bisa menantikan pertanyaan-pertanyaan persis seperti yang diutarakan buku tips sukses wawancara kerja. Tips suksesnya? Sebaiknya Anda mempersiapkan jawaban seperti yang diajarkan oleh buku-buku sukses wawancara kerja. </p><p><strong>6. Tukang Bercanda</strong><br />Beberapa pewawancara kerja memiliki selera humor yang cukup baik. Saking baiknya, mereka tak tahu kapan harus mengakhirinya. Bersiaplah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sambil diselingi lemparan-lemparan komentar sarkastik atau lucu dari si pewawancara. Tipe wawancara semacam ini tak sepenuhnya buruk, namun bisa membingungkan Anda, kapan sebenarnya wawancara itu berlangsung. Jika Anda tak masalah dalam mengikuti lelucon dan candanya, silakan jawab pertanyaan-pertanyaannya sebaik mungkin. Jika Anda merasa bisa membalas leluconnya dengan lelucon yang baik pula, jawab saja. Bagi beberapa pewawancara, jika resume Anda sudah bisa mengisi kualifikasi yang mereka perlukan, maka wawancara yang berlangsung hanya digunakan sebagai formalitas saja.</p><p><strong>7. Si Aneh</strong><br />Ada beberapa orang yang sikap dan sifatnya sulit untuk dipahami. Karenanya, jangan terlalu kaget jika Anda mendapati pertanyaan-pertanyaan yang sangat diluar konteks. Selama masih bisa ditolerir, ikuti saja. Jika pertanyaannya masih bersifat profesional, tapi si pewawancara melakukan kegiatan yang diluar itu, misal, bermain origami, ikuti saja, tetaplah berfokus pada jawaban Anda. Ia mungkin tidak menyadari sedang melakukan hal itu.</p><p><strong>8. Tak Ada Basa-basi</strong><br />Tipe ini sangat to-the-point. Ia tak peduli perasaan Anda. Ia cenderung jujur dan tak mau membuang waktu. Penting untuk Anda bisa menguatkan diri. Pewawancara ini akan mencoba untuk melemparkan pertanyaan atau komentar pedas untuk mengetes Anda. Buktikan padanya bahwa Anda cukup kuat menerima segala tantangan keras yang mungkin akan Anda temui ketika bekerja di perusahaan tersebut. Samakan ketegasan dan tingkat keseriusan Anda dengannya.</p><p><strong>9. Muka Datar</strong><br />Jangan harapkan ada timbal balik dari orang ini. Wajahnya saja sudah datar, Anda akan sulit untuk mengetahui apakah jawaban dan respon Anda sudah memenuhi keinginannya atau belum. Jangan berusaha mencairkan suasana. Jika Anda berusaha mencari celah darinya, Anda hanya akan frustasi. Jawablah pertanyaan sebaik mungkin, jadi diri Anda, dan tetap tenang.</p><p><strong>10. Mafia</strong><br />Biasanya mereka datang bergerombol dan sifatnya mengintimidasi. Para pewawancara ini bisa jadi sangat menyenangkan, menyeramkan, atau percampurannya. Pandangan mereka akan sangat menusuk ke arah Anda. Cobalah untuk tetap tenang, memang saran yang sangat sulit dijalankan, namun ini adalah pendekatan terbaik. Ketika Anda menghadapi pewawancara lebih dari satu, Anda akan melihat beberapa tipe orang, jadi, jangan berharap Anda bisa menyenangkan semua orang. Coba untuk jadi diri Anda dan perhatikan si pewawancara yang terlihat paling responsif kepada Anda. Ketika Anda melihat anggukan dari salah satu pewawancara, Anda akan merasa lebih tenang dan bisa lebih semangat.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-60168408118332281382010-05-19T20:49:00.000-07:002010-05-19T20:49:00.440-07:00Berbagi Tips dan Triks GratisDapatkan <a href="http://www.ayoberbagi.com/">Tips dan triks Gratis</a> untuk menghasilkan <a href="http://www.uangdariblog.com/">Uang Dari Blog</a>. Di<br />www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan<br />membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan<br />trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang<br />sepeserpun. Selain dari Di <span style="font-weight: bold;">www.uangdariblog.com</span>, anda juga bisa<br />mendapatkan berbagai trik di <span style="font-weight: bold;">www.ayoberbagi.com</span>.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-23960513547591106662010-05-18T01:30:00.000-07:002010-05-18T01:30:00.798-07:00Ragam Jenis Penyajian Kopi<div class="font26 c_beranda pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/10/1321143p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Suatu sore di sebuah kedai kopi terkenal di mal di kawasan Senayan, Jakarta. <em>Kompas Female</em> sedang menunggu antrian untuk memesan kopi. Di tengah ketenangan itu, tiba-tiba seorang perempuan masuk dari arah pintu samping. Seorang pria, yang berjalan di belakangnya, membawakan baki berisi secangkir kopi dan mengembalikannya ke meja pemesanan kopi.</p><p>"Mas, saya minta kopi saya diganti! Saya enggak pesan kopi kayak gini!" seru perempuan muda dengan dandanan yang <em>stylish</em> tersebut.</p><p>Kasir yang ditegur itu pun segera mengecek kwitansi pemesanan dari perempuan tersebut. "Tertulis di sini Ibu memesan espresso?" katanya mengkonfirmasi, sambil menunjukkan kwitansi tersebut.</p><p>"Tapi bukan yang kayak gini!" seru perempuan itu lagi, tanpa mengindahkan kwitansi yang disodorkan kepadanya. "Kopi apa ini? Pahit begini?"</p><p>"Ini espresso, Bu. Tadi kan Ibu memang memesan espresso?"</p><p>Kasir atau barista kedai kopi tersebut tidak sempat menawarkan jalan keluar lebih lanjut. Sebab perempuan tersebut keburu kesal dan langsung meninggalkan tempat. Atau, mungkin ia keburu malu karena tidak tahu bahwa kopi espresso ternyata kopi kental tanpa tambahan apa pun.</p><p>Tentu saja, hal ini tak akan terjadi bila Anda telah mengetahui jenis-jenis kopi dari cara penyajiannya. Untuk Anda yang belum memahami ragam penyajian kopi, simak penjelasan dr Surip Mawardi, peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI) dalam peluncuran Nescafe Teknologi ERA di 3 Degree - F Cone, FX Lifestyle X'center, Jakarta, Senin (8/2/2010).</p><p>Sekadar catatan, penyajian kopi di sini merupakan dasar penyajian kopi panas. Sedangkan kopi dingin umumnya merupakan variasi dari kedai kopi itu sendiri.</p><p><strong>1. Espresso</strong><br />Sebutan untuk kopi murni yang diseduh menggunakan air panas tanpa tambahan apa pun seperti krim atau susu. Kopi jenis ini disajikan kental, dan bahkan terkadang diminum tanpa gula sama sekali. Disajikan dalam satu cangkir kecil atau gelas belimbing. Di Indonesia dikenal dengan nama kopi tubruk atau kopi tanpa ampas.<br /><br /><strong>2. Macchiato </strong><br />Merupakan jenis penyajian kopi hitam yang dicampur dengan susu atau krim, atau busa panas. Disajikan dalam sepertiga atau kurang dari setengah cangkir kecil. Kopi jenis ini masih menyisakan rasa kopi yang dominan.<br /><br /><strong>3. Caffe Latte</strong><br />Atau dikenal dengan sebutan kopi susu. Kopi hitam encer yang ditambahkan dengan dua atau tiga kali takaran susu dari cangkir besar sehingga memiliki rasa dan aroma antara susu dan kopi yang seimbang.<br /><br /><strong>4. Cappuccino</strong><br />Merupakan kopi hitam yang diberi susu panas yang dibusakan. Disajikan dalam cangkir yang lebih besar dari cangkir espresso biasa. Cappuccino bisa diminum tanpa menggunakan gula. Namun jika Anda ingin cita rasa yang lebih manis, Anda bisa menambahkan dengan gula pasir atau gula cair yang biasanya sudah disediakan.<br /><br /><strong>5. Moccacino</strong><br />Kopi espresso atau kopi hitam yang ditambah busa susu panas dan taburan remahan cokelat atau bubuk cokelat di atasnya. Disajikan dalam cangkir kecil.<br /><br /><strong>6. Kopi instan</strong><br />Jenis kopi yang sudah diberi bermacam variasi, mulai dari susu, krim, mocca, atau kopi <em>plain </em>(murni tanpa tambahan). Contohnya bisa Anda lihat dari berbagai produk kopi dalam <em>sachet</em>. Ada yang merupakan campuran dari kopi, susu dan krim; kopi bubuk instan, kopi yang bisa diseduh dengan air dingin, atau kopi susu dengan ampas kopi yang halus dan lembut.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-50422721853765404702010-05-07T01:29:00.000-07:002010-05-07T01:29:00.501-07:00Nikah Siri: Perempuan Perlu Tahu Hak-haknya<div class="font26 c_beranda pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/16/1240585p.bmp" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Bagi sebagian perempuan, pernikahan seringkali dianggap sebagai satu-satunya cara menghilangkan kesengsaraan dalam hidup, terutama terkait dengan persoalan ekonomi keluarga. Mencari pasangan yang mapan, menerima dinikahi meski tanpa legalitas hukum, menjadi solusinya. Pernikahan siri banyak terjadi pada perempuan yang mendamba hidup nyaman dengan kemewahan.<br /><br />Konsep pernikahan semacam ini menjadi akar masalah banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan, korban dari pernikahan siri, demikian papar EL, pemerhati masalah perempuan.<br /><br />Kondisinya, banyak perempuan yang masih harus diarahkan hidupnya. Pola asuh dalam lingkup budaya yang mengkondisikan perempuan untuk hanya tahu kewajiban tanpa paham hak-haknya, menjadi akar persoalan lainnya.<br /><br />Menurut EL, banyak perempuan yang berasal dari keluarga dengan minim akses pendidikan, akhirnya memiliki konsep pernikahan sebagai solusi persoalan hidup. Nikah siri lantas dianggap jalan pintas, tanpa peduli haknya sebagai istri dan perempuan.<br /><br />Padahal, perempuan perlu lebih banyak tahu tentang haknya. Meski pola pendidikan sejak kecil membentuk dirinya untuk fokus pada kewajiban, perempuan harus membangun dirinya dengan fondasi yang lebih kuat. Bahkan perempuan yang berpendidikan pun lemah fondasinya dalam kaitannya dengan konsep hidup bergelimang harta.<br /><br />"Dibutuhkan kemandirian pada diri perempuan, konsep hidup sederhana, mencari solusi bersama ketika mendapati pasangan berpenghasilan seadanya, berdaya atas dirinya, dan membantu ekonomi keluarga. Kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai istri dan perempuan harus tersosialiasi dengan baik," kata EL.<br /><br />Persoalan ketidakadilan terhadap perempuan banyak terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti fisik hingga seksual. Pengacuhan hak perempuan dan ketidaktahuan perempuan akan haknya menjadi akar masalah ketidakadilan ini. Perempuan kebanyakan menjadi korban dari berbagai kasus kekerasan.<br /><br />Berbagai pelayanan pendampingan korban memang turut membantu korban memulihkan dirinya. Namun dibutuhkan waktu untuk membantu korban melewati terapi, konseling kesehatan, hingga psikologis bahkan psikiatris, hingga akhirnya korban bisa hidup mandiri.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-53157642355101825282010-05-04T01:29:00.000-07:002010-05-04T01:29:00.233-07:00Perempuan Berhak Memberdayakan Diri<div class="font26 c_beranda pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/01/20/1749037p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Tak sedikit perempuan yang masih tak berkuasa atas dirinya, dan menggantungkan nasib pada orang lain. Namun, banyak juga perempuan yang mampu berdaya atas dirinya, meski kadang dihadang banyak persoalan, termasuk urusan personal atau domestik. Lantas apakah perempuan kehilangan haknya menjadi berdaya, tampil di ruang publik misalnya?</p><p>Sebagai refleksi, Inayah Wulandari Wahid, putri bungsu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, mengutip kata-kata inspiratif dari sang ayah. Tak pernah ada hambatan, dan yang menjadi hambatan adalah diri sendiri, maka berdayakanlah diri sendiri. Hal ini berlaku untuk perempuan maupun lelaki.</p><p>"Baik ibu maupun kami putri-putrinya selalu didukung dalam setiap kegiatan kami. Terutama ibu (Sinta Nuriyah, RED) yang memiliki aktivitas pemberdayaan kaum perempuan. Jika kami harus meninggalkan rumah, itu menjadi resiko yang harus ditanggung, dan kami tetap didukung," tutur Inayah kepada <em>Kompas Female,</em> usai menghadiri acara "A Tribute to Gus Dur" sebagai rangkaian acara memperingati Imlek "The Spirit of Prosperity" di Mal Ciputra Jakarta, Rabu (10/2/2010).</p><p>Semasa hidupnya, Gus Dur menjadi pendukung kegiatan Inayah dan semua perempuan dalam keluarganya. Bahkan Gus Dur terang-terangan mengakui terinspirasi oleh kaum perempuan, demikian papar Inayah.</p><p>"Seminggu sebelum wafat, Gus Dur membaca buku tentang ratu Skotlandia, dan dia berkata kepada saya untuk terus belajar. Gus Dur tidak malu belajar dari perempuan," papar Inayah.</p><p>Belajar, berdaya dengan dirinya, dan menjadi pemimpin merupakan hak dan kesempatan yang juga ada pada diri perempuan. Hal inilah yang tertanam dalam diri Inayah.</p><p>Terilhami dari pengalaman personal Inayah, seharusnya kaum perempuan mampu mengatakan dengan lantang, bahwa ia memiliki hak atas dirinya. Pemahamannya adalah, bahwa kaum perempuan pun punya hak yang sama untuk mengambil keputusan, menjadi pemimpin, bekerja untuk dirinya dan orang lain, atau berperan dalam ruang publik apa pun bentuknya. Karena hanya dengan cara itu hambatan dalam diri, yang seringkali membuat perempuan tak berani berbicara sekalipun, bisa terbongkar.</p><p>Contoh sederhananya, sudahkah Anda sebagai perempuan berani membuat keputusan (apapun persoalan Anda)? Jika belum, ini pertanda ada sebagian diri Anda yang tak berdaya. Bongkar saja hambatannya karena Anda punya hak untuk itu.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-76452173314756002182010-04-26T01:29:00.000-07:002010-04-26T01:29:00.624-07:00Orangtua Berhak Mengintervensi Aktivitas Anak<div class="font26 c_beranda pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/01/09/1502047p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Anak hingga usia 18 tahun belum bisa membuat keputusan secara<br />mandiri atas dirinya. Konsep ini harus dipegang kuat oleh para orangtua. Dengan begitu, orangtua bisa mengenali kapan intervensi terhadap aktivitas anak diperlukan demi kebaikannya.<br /><br />Intervensi ini menjadi penting bagi orangtua untuk melindungi anak dari kasus penculikan anak, pelecehan seksual terhadap anak, virtual seks (orang dewasa meminta anak menunjukkan bagian tubuhnya melalui <em>chat room</em>), pornografi anak melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twitter, yang menjadi sarana paling murah dan mudah bagi penjahat siber dalam mengincar mangsanya.<br /><br />Adzkar Ahsinin, staf advokasi Yayasan Pemantau Hak Anak (YPHA) menjelaskan kasus penculikan atau kejahatan kepada anak melalui situs jejaring sosial tidak lantas menjadikan anak sebagai pihak yang bersalah.<br /><br />"Anak belum bisa memutuskan secara mandiri dan masih ikut-ikutan. Mereka belum paham bahwa mereka melanggar hukum. Akibatnya anak menjadi korban atas kemajuan teknologi," papar Adzkar kepada <em>Kompas Female</em>.<br /><br />Adzkar menegaskan, keluarga, terutama orangtua, bisa mengintervensi anak dengan catatan ada ruang diskusi. Terkait dengan kasus kejahatan melalui situs jejaring sosial, orangtua bisa terlibat aktif dalam akun situs sosial yang dimiliki anak.<br /><br />Orangtua bisa menjadi teman bagi anaknya dan juga bagi teman-teman anak. Intervensi dibolehkan sebagai orangtua yang bermaksud memantau anak. Hanya saja banyak orangtua yang masih menggunakan cara lama, yaitu memaksakan keinginan. Dalam kondisi saat ini sudah waktunya orangtua membuka ruang diskusi, atau melalui komunikasi dua arah.<br /><br />Menurut Adzkar, konsep keluarga yang demokratis memungkinkan munculnya diskusi. Melalui cara ini anak akan mendapatkan informasi yang utuh.</p><p>"Anak menerima banyak informasi dari berbagai media. Orangtua perlu mendampingi dan mendiskusikan agar anak menerima informasi dengan utuh, tidak setengah-setengah," lanjut Adzkar.<br /><br />Jika menemukan kejanggalan dalam pergaulannya termasuk di dunia maya, anak pun akan lebih leluasa untuk membicarakannya dengan orangtua.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-55564903174355179992010-04-18T20:00:00.000-07:002010-04-18T20:00:01.962-07:00Sembuhkan banyak Penyakit dengan Cakar AyamTentu tidak semua orang tau akan tanaman obat yang satu ini. Saya sendiri tidak akan tau seandainya saya tidak membacanya sendri. Tanaman obat ini tidak pernah atau belum pernah saya jumpai tumbuh di daerah saya, mungkin di tempat anda ada tanaman cakar ayam. Apakah anda tau kalau ternyata tanaman yang memiliki nama daerah Rumput solo dan cemara kipas gunung ini ternyata bisa digunakan untuk tanaman obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit?<br /><br />Penyakit apa saja yang bisa disembuhkan oleh tanaman obat yang satu ini? Berikut adalah beberapa penyakit yang bisa disembuhkan. kanker paru, Bronkhitis, Radang paru, Tonsilis, Batuk, Koreng; Hepatitis, Perut busung, infeksi saluran kencing, Tulang patah, Reumatik. Wah banyak juga ya penyakit yang bisa kita basmi dengan tanaman cakar ayam ini. Untuk peracikan tanaman cakar ayam menjadi <a href="http://herbalgrosir.com">OBAT HERBAL</a>, akan kita bahas di artikel selanjutnya. Saya yakin, setelah menggunakan ramuan <a href="http://herbalgrosir.com">OBAT TRADISIONAL</a> ini, segala keraguan anda akan khasiat tanaman cakar ayam akan hilang.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-58240646492306981742010-04-12T01:29:00.000-07:002010-04-12T01:29:00.191-07:00Merasa Stuck di Pekerjaan? Hadapi Dengan Trik Ini!<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/02/1312367p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Salah satu tantangan tersulit untuk dilewati dalam karier seseorang adalah ketika berhadapan dengan kejenuhan. Setiap kita yang bekerja dalam suatu waktu pasti akan menemui kondisi ini. Umumnya, bisa terselesaikan dengan pendekatan dan kemauan untuk introspeksi diri.</p><p>Ketika Anda mulai jalan terseok-seok menuju kantor, merasa tak ada tantangan baru, atau merasa tak ada masa depan pada pekerjaan Anda, maka hal ini akan berpengaruh pada kualitas pekerjaan Anda. Ironisnya, ketidakpuasan akan pekerjaan bisa menjadi hambatan terbesar untuk mendapatkan kesempatan yang Anda inginkan. Mirip lingkaran yang tak berujung.</p><p>Coba lakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasi kejenuhan dalam pekerjaan:<br /><strong>1. Menilai ulang prestasi Anda</strong><br />Bangunlah kepercayaan diri Anda dengan menera ulang bakat dan prestasi profesional yang sudah Anda gapai selama ini. Tetapkan 3 proyek atau hasil kerja yang paling Anda banggakan, dan tilik, apa hal paling Anda senangi dari keberhasilan proyek tersebut? Apakah karena kesenangan Anda untuk mengatur orang? Apakah kepuasan untuk mendapatkan solusi untuk tantangan bisnisnya? Atau karena kesempatan untuk mencoba hal baru? Ketika Anda sudah mengetahui aspek paling membanggakan tersebut, lihat apakah Anda bisa mengupayakan agar hal-hal semacam itu bisa dibuat lebih sering? Misal, jika Anda mendapati bahwa merencanakan program acara (<em>event planning</em>) adalah hal yang Anda sukai, tanyakan kepada atasan Anda apakah memungkinkan untuk memposisikan Anda ke posisi yang banyak mengkoordinasi jadwal dan rapat?</p><p><strong>2. Meningkatkan kemampuan</strong><br />Mengejar kesempatan untuk membangun keahlian atau kemampuan lain bisa membuat Anda lebih maju dalam pekerjaan dan menantang intelektual Anda. Mengikuti kursus-kursus atau tempat kuliah bisa menjadi pilihan. Jangan lupa untuk mengecek kebijakan perusahaan Anda mengenai pembiayaan sekolah/kuliah, atau tanyakan pula mengenai kesempatan pelatihan internal. Keahlian atau kemampuan yang Anda dapatkan juga bisa meningkatkan kemungkinan Anda untuk mendapatkan promosi atau kenaikan gaji.</p><p><strong>3. Memperluas lingkup kerja</strong><br />Jika memungkinkan, coba tawarkan bantuan Anda secara sukarela untuk proyek-proyek menumpuk di kantor, meski hal tersebut berada di luar deskripsi pekerjaan Anda. Dengan berusaha mencoba melakukan tugas-tugas lain bisa meningkatkan nilai inisiatif Anda di mata atasan. Dengan melakukan hal ini pun, bisa membantu Anda mengetahui bakat-bakat terpendam.</p><p><strong>4. Katakan apa yang Anda ingin katakan</strong><br />Jangan takut untuk berbagi ide yang bisa menambahkan fungsi atau proses. Terlebih lagi, katakan pada atasan Anda apa yang bisa Anda lakukan untuk berkontribusi dan bagaimana usaha Anda tersebut bisa meningkatkan hasilnya. Berbagi pikiran pun bisa menanamkan bibit proyek-proyek baru yang bisa Anda bantu, tanggung jawab yang bisa Anda dapatkan dari sana akan mendorong Anda untuk lebih bersemangat mengerjakan pekerjaan rutin Anda.</p><p><strong>5. Lebih terlibat dalam kegiatan komunitas</strong><br />Anda bisa memperluas pengalaman dan meningkatkan kemampuan di lapangan dengan secara sukarela menjadi pemimpin kegiatan-kegiatan grup, menjadi mentor, atau lainnya. Melalui kegiatan-kegiatan semacam ini, Anda bisa meningkatkan antusiasme terhadap profesi Anda, sekaligus membantu rekan Anda untuk lebih maju dalam karier mereka.</p><p><strong>6. Pikirkan kemungkinan untuk perubahan</strong><br />Meski sudah berupaya keras, Anda masih merasa kurang tertantang atau tak terpuaskan dengan karier yang sekarang. Bahkan sulit untuk mendapatkan efek perubahan yang positif pada lingkungan pekerjaan Anda. Dalam kasus-kasus seperti ini, pilihan yang bisa Anda lakukan adalah untuk lebih obyektif dalam menilai situasi. Apakah Anda akan lebih produktif jika bekerja di lingkungan yang berbeda? Atau apakah Anda sudah menjajaki profesi yang tepat? Kadang, perubahan substansial bisa membantu Anda menghadapi tantangan yang sedang dihadapi. Ketika Anda terjebak dalam rutinitas membosankan pekerjaan, mencari jalan keluar adalah solusi termudah. Kuncinya adalah untuk tidak menyerah kepada kefrustasian begitu saja. Dengan mengambil beberapa langkah ke arah yang berbeda, Anda bisa menemukan diri Anda keluar dari rutinitas karier dan menemukan jalan yang lebih memuaskan.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-39892003219323049612010-04-10T01:29:00.000-07:002010-04-10T01:29:00.369-07:00Menjadi Team Leader yang Dihargai<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/12/01/1950093p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Perusahaan besar hanya bisa terwujud dari tim yang hebat, dan peran pemimpin menjadi ujung tombaknya. Sebagai <em>team leader</em> dalam unit kerja di perusahaan, apakah Anda berhasil mendorong kinerja untuk mencapai target yang diinginkan?<br /><br />Menurut Yusa Aziz, Coach dan CEO iCOACH, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk membangun tim hebat dan memberikan hasil kerja maksimal. Pemimpin yang kuat harus menunjukkan kemampuan memberikan arahan (<em>direction</em>), pengambil keputusan (<em>decide</em>) dan pendelegasian (<em>delegate</em>).<br /><br />Artinya pemimpin harus tegas memberikan arahan kepada timnya, dan tidak menyerahkan bagaimana baiknya kepada tim. Pengambilan keputusan yang cermat dan tegas juga ada di tangan pemimpin, dan selanjutnya memberikan kewenangan kepada tim untuk menjalankan.<br /><br />"Kesalahan terbesar dalam kepemimpinan adalah vakum, menunda, dan tidak ada arah," papar Yusa, dalam seminar yang digelar oleh Share Positive Mind dan iCOACH beberapa waktu lalu.<br /><br />Yusa menerangkan, untuk mendapatkan hasil yang sesuai target, rencana kerja yang jelas, dan menumbuhkan kecintaan serta tanggungjawab tinggi dari tim kerja, dibutuhkan karakter pemimpin yang kuat.<br /><br />Untuk memiliki karakter kepemimpinan yang kuat, pemimpin tim perlu memahami karakter tim kerja lebih dahulu, yakni:<br />* Tim Anda perlu diarahkan oleh pemimpinnya.<br />* Tim membutuhkan hirarki.<br />* Tim membutuhkan struktur yang jelas.<br />* Tim membutuhkan kejelasan dalam menjalankan rencana kerja.<br />* Tim membutuhkan ruang untuk bertumbuh.<br />* Tim membutuhkan penghargaan (<em>reward</em>) atas prestasinya.<br /><br />Jika sudah begini, sebagai pemimpin Anda tak sekadar disukai, namun mendapat penghargaan (<em>respect</em>) dari tim. Apalagi jika sebagai pemimpin Anda tidak pelit mengakui dan memberikan penghargaan atas kinerja tim yang memberi hasil maksimal. Loyalitas dan dedikasi dari tim akan menjadi ganjaran atas kemampuan Anda memimpin tim kerja.<br /><br />Sudahkah Anda (sebagai pemimpin) mendapat <em>respect</em> dari tim kerja?<br /></p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-9315218643277592982010-04-04T01:29:00.000-07:002010-04-04T01:29:00.319-07:00Mengkritik Itu Ada Tekniknya!<div class="font26 c_beranda pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/11/2159171p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p><strong></strong>Kritik bisa menjadi hal yang membangun, tapi juga bisa menjadi hal yang menjatuhkan, tergantung cara penyampaian dan penerimaan. Bagaimana cara menyampaikan kritik yang tepat sehingga bisa tersampaikan maksud baik di baliknya? Berikut tips yang dituliskan Mien R. Uno, pemerhati penampilan dan pengembangan diri dalam bukunya, Etiket: Sukses Membawa Diri dalam Segala Suasana.<br /><br /><strong>Teknik Mengkritik:</strong><br />Tujuan utama mengkritik sebaiknya berupa memperbaiki kualitas seseorang. Karena hal ini berkenaan dengan harga diri seseorang, maka harus disampaikan dengan benar. Karena kalau tidak, orang yang dikritik bisa salah mempersepsikan, dan ujung-ujungnya tersinggung atau marah. Supaya hubungan akrab tetap terjaga, cobalah teknik berikut:<br /><br />1. Perhatikan siapa yang dikritik. Hubungan yang berbeda, tentu berbeda cara pendekatannya. Misal, cara berbicara dengan saudara kandung berbeda dari cara bicara dengan teman sekantor.<br /><br />2. Perhatikan intonasi suara dan nadanya. Sebisa mungkin diucapkan dengan kalimat yang enak didengar, dan nada suara yang ramah, bukan menuduh atau menguliahi.<br /><br />3. Jangan pernah mengkritik orang di depan banyak orang. Siapa pun itu yang Anda kritik akan merasa sangat sakit hati jika Anda membuka kelemahannya di hadapan banyak orang. Katakan pada momen yang tepat dan pribadi. Hal ini pun akan mempengaruhi penilaian orang lain kepada Anda. Jika Anda berani mengkritik orang lain di hadapan orang banyak, orang-orang pun akan takut untuk berteman atau berada dekat Anda.<br /><br />4. Perhatikan situasi dan kondisi orang yang dikritik. Supaya maksud baik Anda tidak disalahartikan, perhatikan suasana hati orang tersebut. Jika ia sedang terlihat sedih, marah, atau tidak bersemangat, sebaiknya tunda dulu hingga suasana hatinya sedang baik dan dalam keadaan santai. Jika tidak, emosinya bisa meninggi, dan kritikan tersebut justru akan menjadi bibit pertengkaran Anda dan dia.<br /><br />5. Sebelum Anda membuka mulut untuk mengkritik seseorang, ketahuilah duduk persoalan dengan sebaik-baiknya. Lihat segala kemungkinan, pelajari hal tersebut dari berbagai sisi. Ini penting untuk menghindari kesalahan persepsi, juga memastikan agar kritik Anda tepat sasaran.<br /><br /><strong>Tips:</strong><br />- Tak semua orang mampu menangkap beberapa kritik sekaligus dengan cepat. Saat menghadapi orang seperti ini, berikan kritik satu demi satu, jangan sekaligus. Upayakan untuk bersikap ramah, agar orang yang dikritik tidak minder atau grogi.<br />- Bila memungkinkan, sebutkan dahulu sisi positifnya, barung negatifnya. Misal, "Bajumu bagus sekali, tapi rasanya lebih cocok kalo dikenakan malam hari, deh."<br />- Menghadapi orang yang tidak suka dikritik itu tidak mudah. Perlu diingat, orang yang hobi mengkritik tetapi tidak suka dikritik adalah orang yang kurang percaya diri. Sebenarnya, ia tak sanggup mendengarkan pendapat orang lain mengenai dirinya dan takut kecewa. Kalau sanggup berkorban perasaan karena kasihan padanya, berusahalah untuk "melunakkan" hatinya. Kalau merasa tak sanggup, apa boleh buat, hindari saja.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-77559619589387698202010-03-28T01:23:00.000-07:002010-03-28T01:23:00.180-07:00Membuat Catatan Pendapatan dan Pengeluaran<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/06/01/1126162p.jpg" border="0" width="298" /></div></div></div><p>Perencanaan keuangan yang baik menjadi tanda bahwa Anda kaya. Kaya tak sekadar banyak uang, namun Anda masih bisa menjalani hidup dengan standar kenyamanan (yang mungkin sudah Anda miliki saat ini) puluhan tahun ke depan.<br /><br />Bentuk perencanaan keuangan bisa beragam, misalnya menabung atau investasi. Namun sebelum memilih mana yang lebih baik, mulailah dengan cara sederhana dengan membuat catatan rutin pendapatan dan pengeluaran. Langkah sederhana ini akan menentukan kemana uang Anda bisa bermanfaat untuk Anda di masa mendatang.<br /><br />Prof Dr Adler H Manurung, RFC, dan Lutfi T Rizky, SE, MM, RFA, dalam bukunya <em>Successful Financial Planner</em> menyebutkan langkah-langkah untuk mengendalikan keuangan, yakni:<br /><br /><strong>1. Mencatat semua pendapatan </strong><br />Catat semua uang yang masuk baik dari gaji rutin bulanan, laba bisnis, atau sumber pendapatan lain seperti bonus, THR, beasiswa, dan lainnya. Catatkan ke dalam laporan keuangan dengan rinci dan memudahkan perhitungan.<br /><br /><strong>2. Catat pengeluaran Anda</strong><br />Kendalikan arus uang yang menjadi pengeluaran setiap bulannya. Kenali lebih dahulu mana biaya pasti (tetap) dan mana biaya yang bisa berubah (variabel). Biaya tetap misalkan cicilan KPR, kredit motor, dan lainnya, yang sudah memiliki perjanjian tertulis. Biaya variabel seperti transportasi tiap bulannya, atau biaya makan yang sangat bisa dikontrol. Kenali mana biaya yang berlebihan; jika ada kurangi atau bahkan hilangkan. Buat juga skala prioritas kebutuhan mana yang lebih penting dan mana yang bisa dikalahkan.<br /><br /><strong>3. Hitung sisa pendapatan</strong><br />Jika setiap catatan pemasukan dan pengeluaran sudah rinci, Anda bisa mendapati berapa sisa dari pendapatan Anda setiap bulannya. Hasilnya bisa positif (surplus); jika sudah begini Anda bisa menentukan apakah dana tersebut digunakan untuk menambah tabungan dana darurat atau sebagai investasi. Jika hasilnya negatif (defisit) maka sudah saatnya mencari dana tambahan untuk menutupinya. Caranya:<br />* Cek pengeluaran atau biaya bulanan, kurangi pengeluaran yang bisa ditunda atau bahkan dihilangkan.<br />* Cari pekerjaan tambahan atau berbisnis.<br />* Jika Anda sudah berinvestasi, alihkan investasi Anda ke instrumen lain yang memberikan hasil lebih tinggi.<br />* Kurangi hutang Anda.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-39235945686222938322010-03-22T01:23:00.000-07:002010-03-22T01:23:00.563-07:00Memanfaatkan Kartu Kredit untuk Berburu Diskon<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/11/12/1127195p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Program undian MasterCard Year End Season Sale 2009 yang diadakan di tiga mal di Jakarta akhir tahun lalu telah mendapatkan pemenang utamanya. Ong Sophya Angela, seorang ibu rumah tangga, berhasil membawa pulang satu mobil Audi A4. Yang kedua adalah Ferry Suranto, yang mendapatkan paket liburan ke Eropa untuk dua orang.</p><p>Sophya mengaku tak pernah menghitung berapa kali ia menggunakan kartu kreditnya untuk dapatkan kupon undian. Yang pasti, ia punya kebiasaan membawa keluarganya makan bersama tiap akhir pekan di mal.</p><p>"Setiap Sabtu - Minggu, kami memang rutin makan bersama di luar, salah satunya Plaza Senayan. Dari sinilah saya mendapat kupon undian," papar Sophya kepada <em>Kompas Female</em>, usai menerima secara langsung hadiah mobil di Plaza Senayan Arcadia, Jumat (5/2/2010).</p><p>Program belanja diskon ini digelar oleh MasterCard di Plaza Senayan, Mal Kelapa Gading, dan One Pacific Place. Program diikuti oleh 100 toko dan tempat kuliner, dan berlangsung dari 15 November - 31 Desember 2009. Setiap kali melakukan pembelanjaan melalui kartu kredit minimal sebesar Rp 1 juta, nasabah berhak mendapatkan satu kupon undian. </p><p>Namun makin banyak kupon yang dikumpulkan, memang makin besar peluang memenangkan program ini. Ferry, mendapatkan 22 kupon karena saat itu ia membeli televisi senilai Rp 22 juta.<br /><br />Menggunakan kartu kredit memang menguntungkan, namun hal ini tentunya perlu diikuti dengan kedisiplinan dalam membayar tagihannya. Sophya dan Ferry bisa menjadi contoh. Meski sering menggunakan untuk keperluan sehari-hari, keduanya tak pernah merasa terjerat hutang.</p><p>Ferry mengaku berhati-hati sekali menggunakan kartu kredit. Ia berusaha mengontrol frekuensi belanja, dan nilai pembelanjaannya. Pembayaran pun selalu dilakukan sebelum jatuh tempo.</p><p>Sophya tak jauh berbeda. Ia selalu membayar penuh tagihannya sebelum jatuh tempo, dan tidak menjadikannya hutang yang terus membengkak karena bunga. Untuk program cicilan menggunakan kartu kredit pun diseleksi.</p><p>"Saya hanya mengambil program <em>installment</em> dengan bunga 0 persen. Kemudian saya buat <em>chart </em>sendiri untuk setiap program yang saya ikuti, sehingga pembayaran bisa terkontrol dan lunas sebelum jatuh tempo," ujarnya.</p><p>Selain Sophya dan Ferry, MasterCard juga menyediakan hadiah berupa paket wisata (untuk dua orang) ke Asia, 10 paket perhiasan, dan 61 pemenang BlackBerry.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-7143657681915370002010-03-20T05:13:00.000-07:002010-03-20T05:19:25.374-07:00Artis Yang Berbusana MuslimArtis wanita yang belakangan memakai jilbab semakin banyak, dari yang artis muda sampai yang sudah senior. Artis yang sedang ngetop saat ini dan suka sekali menggunakan <a href="http://www.tanahabang.asia/">BUSANA MUSLIM</a> adalah Saskia, ya artis muslimah ini tidak pernah menanggalkan <a href="http://www.tanahabang.asia/">BAJU MUSLIM</a>nya disetiap film yang dibintanginya. Memang kalau dilihat, artis cantik ini memang sudah terImage dengan busana muslimnya, tidak pernah sekalipun saya lihat Saskia tanpa jilbab.<br /><br />Artis muda pendatang baru juga banyak yang menggunakan jilbab, tentu saja kalau saya sebut namanya satu persatu akan menghabiskan banyak sekali waktu, kenapa? Karena saking banyaknya artis pendatang baru yang menggunakan jilbab. Artis2 muslimah ini akan mendapatkan banyak sekali tawaran manggung di saat hari raya besar, seperti di bulan puasa dan idul fitri.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-59422606671457334412010-03-12T01:23:00.000-08:002010-03-12T01:23:00.344-08:00Lebih Berani Bicara di Depan Umum<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/09/1851496p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Jika melihat pembawa acara memimpin sebuah acara tapi salah-salah, kita dengan mudahnya mengkritik. Padahal, tak mudah untuk bisa menjaga konsentrasi di depan ruangan dan memimpin suasana. Dalam hal pekerjaan, bicara di depan umum pun tak bisa dihindari juga. Pada suatu masa, Anda akan harus berhadapan dengan situasi ini. Supaya bisa sukses bicara di depan umum, perhatikan tips dari Works by Nicole Williams berikut ini:<br /><br /><strong>Kenali Hadirinnya</strong><br />Pertanyaan pertama yang harus Anda tanyakan adalah, "Apa peran saya sebagai pembicara?", "Apakah saya di sini untuk menghibur hadirin? Mengajar sebuah pelatihan? Atau yang lain?" Ketika Anda mengetahui apa peran Anda, akan semakin mudah untuk mengetahui apa saja yang sebaiknya Anda katakan, dan apa yang sebaiknya tidak Anda katakan.<br /><br /><strong>Tulis</strong><br />Jika Anda sudah tahu jauh-jauh hari bahwa Anda akan berbicara di sebuah ajang, coba lakukan penelitian. Mulai dengan mendaftar poin-poin garis besar. Lalu secara perlahan, isi bagian-bagian yang kosongnya. Menulis akan makin menguatkan pikiran dan ide Anda, sekaligus membantu Anda menyampaikan pesan, supaya tidak keluar dari garis-garis utama, dan membantu Anda ketika sedang kehilangan kata-kata.<br /><br /><strong>Upayakan Agar Tak Terlihat Gugup</strong><br />Jangan biarkan para hadirin melihat betapa gugupnya Anda. Bahkan pembawa acara kenamaan dan sudah berpengalaman pun bisa merasa gugup sebelum mulai membuka acara. Cara masing-masing orang untuk menenangkan diri berbeda-beda. Cara apa yang bisa membantu masing-masing orang untuk merasa lebih baik dan percaya diri sebelum mulai berbicara di depan bisa berbeda-beda. Hanya waktu dan "jam terbang" yang pada akhirnya bisa membantu Anda menemukan pola terbaik dan paling cocok untuk Anda. Tapi yang paling sering dilakukan untuk meredakan ketegangan para pembicara adalah dengan mengatur napas. Cara lainnya adalah berbicara dengan orang lain. Jangan khawatir berlebihan, takut salah ucap, atau akan melakukan hal-hal bodoh. Tapi tenang saja, kebanyakan orang akan memaafkan Anda. Coba pandang para hadirin sebagai teman-teman dekat Anda, yang menerima Anda apa adanya.<br /><br /><strong>Coba Gali Hubungan dengan Hadirin</strong><br />Amat penting untuk menjaga hadirin tetap tertarik dengan ucapan Anda. Anda tak ingin para hadirin tidak mengerti apa yang Anda katakan, kan? Strategi berbeda dibutuhkan untuk hadirin yang berbeda karakternya. Namun, akan membantu di seluruh situasi jika Anda memasukkan unsur humor di dalamnya. Jika Anda akan menggunakan statistik, upayakan seminimal dan sesederhana mungkin. Presentasi visual juga bisa membantu orang untuk lebih fokus. Perhatikan juga intonasi dan gerak tubuh Anda. Jangan sampai gerakkannya berulang dalam waktu lama, hindari pula intonasi datar yang bikin orang mengantuk.<br /><br /><strong>Jadilah Diri Anda Sendiri</strong><br />Tak jarang ada orang yang berusaha keras untuk mengambil hati hadirinnya. Menggunakan gerakan tangan atau bahasa tubuh memang bia dilakukan sesekali untuk menghindari kebosanan. Namun, jangan sampai terlihat berlebihan. Tonjolkan kelebihan dan poin obrolan Anda ketimbang bergerak berlebihan. Bergeraklah secara natural, para hadirin pun akan merasa lebih nyaman menatap Anda.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-78231360674277274312010-03-07T01:23:00.000-08:002010-03-07T01:23:00.310-08:00Kiat Sukses Menjadi Agen Asuransi<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/11/25/1050293p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Agen asuransi adalah profesi yang sedang "<em>happening</em>" saat ini. Orang yang sedang tidak terikat dengan perusahaan tertentu, atau yang sedang mencari penghasilan tambahan, biasanya mengincar pekerjaan ini.</p><p>Seperti yang dituturkan Ginawati Djunaedi, Chief Agency Officer Allianz Life Indonesia, tidak ada syarat khusus untuk menjadi seorang agen asuransi. Setiap orang, apa pun latar belakangnya, bisa melamar bekerja sebagai agen. Yang perlu Anda lakukan saat melakukan pekerjaan ini adalah menerapkan strategi, atau sistem, yang sudah diberikan perusahaan saat pelatihan.</p><p>Namun, untuk menjadi agen asuransi yang sukses, pada dasarnya Anda perlu menerapkan kiat berikut:</p><p>1. Membiasakan diri dengan bidang asuransi. Bila sudah menjadi nasabah, Anda sudah memiliki pengetahuan mendasar tentang hal ini. Namun tak ada salahnya menambah wawasan dengan membaca atau berkonsultasi dengan agen langganan.</p><p>2. Terus mengikuti perkembangan dunia asuransi. Jangan berdiam diri dan merasa sudah cukup memiliki pengetahuan. Belajarlah dari agen-agen di kantor yang sudah mencapai kesuksesan.</p><p>3. Pantang menyerah. Bukan tidak mungkin Anda ditolak saat menawarkan produk. Bersabarlah dan tetap semangat. Masih banyak calon nasabah potensial lain. Meski ditolak, jangan putuskan hubungan dengan orang tersebut. Tunggulah selama beberapa saat. Setelah itu, kembali dekati dia. Bisa saja pada saat itu ia sudah berubah pikiran. Lakukan semuanya dengan sopan-santun.</p><p>4. Jangan bertele-tele saat menjelaskan sebuah produk. Beritahu nasabah dengan bahasa yang sederhana. Bila harus membuat perhitungan, lakukan juga dengan cara-cara sederhana agar nasabah benar-benar mengerti produk apa yang akan dimilikinya.</p><p>5. Jadilah teman yang baik bagi nasabah. Dengarkan keluh-kesahnya agar Anda benar-benar mengenal kepribadiannya. Anda pun jadi bisa menentukan produk apa yang paling baik untuknya. Nasabah pun akan merasa memiliki agen yang benar-benar memperhatikan dirinya.</p><p>6. Selalu rajin. Rajin mencari calon nasabah, rajin memantau perkembangan nasabah yang sudah ada, rajin melengkapi diri dengan informasi-informasi baru, dan lain-lain. Besarnya komisi yang kita dapatkan juga bergantung pada seberapa rajin kita bergerak.</p><p>7. Jujurlah pada nasabah. Jelaskan semua syarat dan keuntungan setiap produk asuransi. Bila ia bertanya produk asuransi apa yang paling cocok dengan kondisinya, ajukan produk yang tepat. Jangan membelok-belokkan nasabah demi keuntungan pribadi.</p><p>8. Pelajari cara yang tepat untuk menjual produk. Tidak ada satu formula pemasaran yang mutlak cocok untuk semua orang. Setiap orang memiliki karakteristik dan kepribadian yang berbeda. Sesuaikan jurus-jurus Anda dengan orang yang sedang dihadapi. Ada baiknya mencari informasi mengenai mereka dahulu sebelum Anda menawarkan produk.</p><p>9. Kenali setiap produk asuransi yang perusahaan miliki. Bisa jadi di masa depan Anda merasa lebih nyaman menjual satu jenis produk tertentu, misalnya asuransi pendidikan. Tetapi Anda tetap harus mengenal produk lain. Jangan sampai nasabah berpikir Anda agen yang tidak kompeten hanya karena tidak menguasai <em>product knowledge</em>.</p><p>10. Utamakan yang terbaik untuk nasabah. Ketika memutuskan menjadi agen, Anda harus mengedepankan kepentingannya. Menjadi agen berarti membantu mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka. Jika sebelumnya sudah merasakan manfaat asuransi, inilah giliran Anda untuk berbagi yang sama dengan mereka.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-15563284388719179822010-01-07T01:23:00.000-08:002010-03-04T01:49:11.071-08:00Jadi Bos Tanpa Harus Jadi Musuh<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2010/02/12/1853418p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Semakin tinggi pohon, maka angin akan semakin kencang menerpa Anda. Pepatah ini memang benar. Anda kini berada di posisi bos, entah manager atau supervisor. Tetapi kenapa ya, semakin banyak orang yang bergunjing di belakang Anda? Bahkan sahabat Anda perlahan mulai menjauh. Apakah Anda berbuat kesalahan, ataukah memang sikap Anda berubah?<br /><br />Memang tidak mudah menjadi bos baru. Sekarang ada batasan-batasan yang yang mungkin tidak tertulis di atas kontrak kerja. Jika atasan yang lama cenderung tidak performed, dan Anda bertugas membenahi divisi Anda, ada kemungkinan Anda akan dianggap terlalu bossy. Dan pada akhirnya Anda di musuhi.<br /><br />Padahal, dulu Anda berada di sisi mereka. Anda dianggap menunjukkan sikap yang tidak "pro karyawan". Apa pun jabatan Anda, jangan sampai Anda berkuasa dan bersikap posesif terhadap bawahan. Anda harus tetap bisa menjaga wibawa, dan punya tata krama saat berbicara dengan bawahan yang mungkin usianya jauh lebih tua dari Anda.</p><p>Anda mulai merasa dibenci teman yang sekaligus bawahan Anda? Ini beberapa cara agar Anda tetap bisa jadi bos tanpa harus jadi musuh.</p><strong>1. Berbagi dan peduli</strong><br />Jangan mentang-mentang jadi bos, Anda merasa lebih di atas teman-teman Anda. Anda jadi kurang bergaul, tidak memiliki empati dengan mereka. Padahal sebagai bos, yang Anda harus lakukan adalah lebih mengenal karakter dari masing-masing bawahan Anda. Tidak ada salahnya berbagi cerita saat makan siang bersama.<br /><br /><strong>2. Tidak melempar kesalahan</strong><br />Seorang atasan yang berwibawa, akan bertanggung jawab terhadap kesalahan kecil ataupun besar yang dibuat oleh anak buah atau timnya. Kekuasaan dan gaji Anda yang lebih tinggi memiliki sebuah alasan. Yaitu bahwa Anda akan mengemban tugas dan tanggung jawab yang lebih dari mereka.<br /><br /><strong>3. Jangan sok tahu segalanya</strong><br />Meskipun Anda bos dan punya banyak pengalaman, bukan berarti Anda tahu segalanya. Bawahan Anda pun ada yang memiliki masa kerja yang lebih lama daripada Anda. Nah, tugas Anda adalah memotivasi mereka agar mau berbagi ide tanpa harus merasa canggung karena menganggap Anda sudah memiliki ide yang cemerlang.<br /><br /><strong>4. Bermuka satu lebih baik daripada bermuka dua</strong><br />Jangan pernah mengeluhkan pekerjaan atau mengeluhkan salah satu bawahan Anda pada teman sejawat Anda. Apalagi pada bawahan Anda yang lainnya. Sebab Anda bisa dianggap bermuka dua. Di depan mereka Anda tidak memiliki masalah. Sedangkan di belakang mereka, Anda mengeluh (menusuk dari belakang). Mereka bisa melakukan hal yang sama untuk Anda. Jadi jangan menusuk jika tidak ingin ditusuk.<br /><br /><strong>5. Katakan yang sebenarnya meskipun menyakitkan</strong><br />Anda tidak pernah memberikan kritikan yang membangun atau memberikan penilaian atas apa yang kurang dari suatu pegawai. Tiba-tiba ia disalahkan karena dianggap menjadi penghambat dalam suatu proyek. Cara ini tidak bijak, dan pada akhirnya akan menghambat kerja tim yang lain. Bicarakan dengan bawahan yang bermasalah secara pribadi (berdua tapi tetap formal).<br /><br /><strong>6. Ucapkan tolong dan terima kasih</strong><br />Meskipun tugas-tugas yang Anda berikan pada bawahan adalah mutlak tanggung jawab dan target mereka, bukan berarti Anda tidak bisa mengatakan "tolong" atau "terimakasih". Mengatakan "tolong" pada bawahan akan memberikan penghargaan untuk mereka, begitu juga dengan kata "terima kasih". Semangat mereka akan melambung. Jangan memberikan tugas seperti memberikan perintah.<br /><br /><strong>7. Jangan mencuri ide atau mencuri waktu</strong> <strong>mereka</strong><br />Ingin dihormati dan disegani oleh bawahan? Jangan mencuri ide mereka, atau mencuri waktu untuk memperlambat kedatangan ke kantor atau dalam pertemuan. Mencuri ide mereka yang tidak sengaja Anda dengar di kamar mandi? Wah, kalau semua orang melakukan hal itu, tak terbayangkan apa jadinya proyek-proyek tim Anda nanti ke depan.<br /><br /><strong>8. Katakan Anda menyesal</strong><br />Tidak berhasil dengan proyek yang sudah dirancang sedemikian rupa? Bukan berarti Anda harus terlihat lemah atau uring-uringan menyalahkan bawahan. Katakan Anda menyesal bahwa tim tidak bisa mencapai target. Mereka bukan anak kecil yang tidak mengerti kata-kata dan harus diberikan hukuman atau makian, kan?<br /><br /><strong>9. Jangan sok berkuasa</strong><br />Karena menjadi bos, Anda merasa punya hak untuk menjentikkan tangan? Tidak. Justru sebaliknya, tetaplah berada di jalur profesional. Anda tetap mendelegasikan tugas-tugas dan tetap melakukan tugas dan kewajiban Anda tanpa harus melemparkan pada bawahan. Perlihatkan bahwa Anda tetap bisa mandiri.<br /><br /><strong>10. Berkata jujur dan tidak curang</strong><br />Jika Anda salah, katakan kalau Anda salah dan meminta maaf. Katakan terus terang dan jujur kalau Anda memang tidak suka dengan sikap ataupun kerja bawahan Anda. Tapi harus dengan alasan yang objektif, ya.Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-79326857070137008452010-01-04T01:23:00.000-08:002010-03-04T01:49:11.086-08:00Ingin Mendapat Promosi? Ukur Kinerja Anda!<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/06/15/1402392p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Performa kerja Anda bisa menjadi indikator keberhasilan dalam karier. Jika merasa puas dengan etos kerja saat ini (yang dinilai tak produktif di mata atasan), atau bertahan dengan kebiasaan buruk dalam menyelesaikan pekerjaan dan tak segera meng-<em>upgrade</em>-nya, jangan berharap atasan akan memperhitungkan Anda untuk promosi. Kenapa?<br /><br />Karakter perusahaan yang harus dicermati adalah, perusahaan lebih memilih memiliki tim kecil asalkan produktif. Perusahaan tak segan memberhentikan karyawan jika dianggap tidak memberikan kontribusi terhadap kemajuan bisnis. Karyawan tanpa karakter membangun baik untuk dirinya dan perusahaan, menjadi ancaman bagi perusahaan.<br /><br />Ini adalah karakter perusahaan besar yang tak sekadar menuntut kinerja tinggi karyawan, namun juga mengedepankan tim yang hebat. Artinya, perusahaan menuntut kontribusi luar biasa, sekaligus juga memberikan <em>reward</em> sepantasnya terhadap karyawan yang membesarkan bisnis milik si empunya usaha.<br /><br />Yusa Aziz, Coach dan CEO iCOACH, menyebutkan perusahaan besar dengan tim yang hebat harus memiliki:<br />* Tim yang bertumbuh.<br />* Kepemimpinan yang kuat.<br />* Visi yang sejalan.<br />* Kode etik dan atau nilai yang sejalan.<br />* Rencana kerja yang jelas.<br />* Pemberdayaan dan delegasi.<br />* Penilaian, penghargaan, promosi, demosi, mutasi, bahkan penghentian.<br /><br />Jika kinerja Anda bisa mendukung karakter di atas, artinya Anda punya kontribusi dan performa yang luar biasa dikarenakan Anda mencintai pekerjaan Anda, maka bersiaplah untuk mendapatkan promosi atau setidaknya<em> reward</em> yang memotivasi diri.<br /><br />Jika Anda sebagai tim tidak bertumbuh, penilaian atasan terhadap Anda stagnan, visi mulai tak sejalan, bahkan Anda tak mampu bekerja dengan kode etik yang ada, dan rencana kerja yang tak seirama, maka waktunya Anda memutuskan pilihan: terus bekerja atau berhenti. Bila tidak, bisa jadi Anda tak menikmati profesi.<br /><br />"Mengenali diri apakah Anda mencintai pekerjaan atau tidak, menjadi penting. Karena ketika melakukan apa yang suka dilakukan atau bekerja dengan kekuatan yang dimiliki dan bukan kelemahannya, maka akan keluar energi yang luar biasa. Jika tidak, segera putuskan, keluarlah dan manfaatkan waktu untuk melakukan hal lain yang lebih disukai," papar Yusa.<br /><br />Jangan berharap promosi, jika Anda tak menyukai pekerjaan, karena toh performa hebat lahir dari kecintaan terhadap profesi bukan?</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-8207365847627816802009-12-12T01:23:00.000-08:002010-03-04T01:49:11.096-08:007 Hal yang Harus Disampaikan Saat Interview Kerja<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2009/08/07/1348193p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Jika Anda pernah membaca beragam buku mengenai wawancara kerja, Anda akan mendapati daftar pertanyaan dan jawaban saat wawancara kerja untuk diingat dan dihafal. Namun, perlu Anda ketahui, bahwa wawancara kerja bukanlah interogasi, melainkan sebuah percakapan. Untuk membuat wawancara kerja selayaknya percakapan, Anda perlu mempersenjatai diri dengan cerita-cerita kecil tentang kehidupan profesional dan personal Anda.<br /><br />Ketika Anda datang ke sebuah wawancara kerja, Anda perlu menanggalkan rasa gugup di pintu depan. Hal terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan menjadi diri sendiri. Cara terbaik untuk menjadi diri sendiri adalah dengan menceritakan kisah Anda sendiri. Ini akan semakin baik untuk wawancara berdasarkan kompetensi yang belakangan ini makin banyak dilakukan.<br /><br />Dalam wawancara kerja tradisional, si pewawancara kerja akan menanyakan pertanyaan yang memfokuskan kepada keahlian dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Wawancara kerja berbasis kompetensi akan menyelami tentang diri Anda dengan menanyakan seputar karakter dan atribut diri yang mencari kecocokkan antara Anda dan kultur perusahaan. Hal ini disebut sebagai kompetensi sikap. Pewawancara kerja yang menggunakan metode ini akan menggunakan setengah waktu saat wawancara untuk menanyakan kemampuan dan setengahnya lagi mengenai kompetensi sikap. Ia akan mencari bukti bagaimana sikap Anda selama ini. Pewawancara kerja harus mencari tahu:</p><p>- Apakah Anda adalah aset atau beban untuk perusahaan? Dalam kata lain, apakah Anda akan mencetak uang atau menyimpan uang untuk perusahaan?<br />- Apakah Anda team player? Apakah Anda bisa masuk ke dalam hierarki perusahaan atau menjadi batu sandungan? Mampukah Anda menerima atau memberi perintah?<br />- Mungkinkah Anda masuk ke dalam kultur perusahaan? Mereka tak butuh seorang "putri".<br /><br />Salah satu cara terbarik untuk menjawab kebutuhan si pewawancara tersebut, cobalah ambil inisiatif dan ceritakan kisah-kisah pribadi yang bisa Anda ceritakan, kira-kira ambil waktu 30 - 90 detik untuk masing-masing. Anda bisa memulai membangun cerita Anda lewat 7 area berikut:<br /><br />1. Saat Anda berhasil membuat atau menghemat uang perusahaan tempat Anda bekerja dulu.<br />2. Sebuah krisis diri yang Anda hadapi kala di pekerjaan lama, dan bagaimana Anda merespon atau berhasil melaluinya.<br />3. Cerita ketika Anda menjadi bagian dalam sebuah tim kerja dan apa kontribusi Anda.<br />4. Ketika Anda bekerja dan berhasil melewati stres.<br />5. Kisah ketika Anda berhasil memimpin sebuah proyek, atau kisah mengenai kemampuan Anda untuk menjadi seorang pimpinan.<br />6. Kegagalan yang terjadi di pekerjaan Anda dan bagaimana melewatinya.<br />7. Sebuah kejadian luar biasa yang terjadi selama karier dan mengakibatkan Anda harus mengubah haluan, dan betapa hal tersebut sudah mengubah Anda.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5371991482228271658.post-88882504106899353202009-12-04T01:22:00.000-08:002010-03-04T01:49:11.105-08:005 Cara Agar Mampu Berkembang dalam Karier<div class="font26 c_karir pb_10"><br /></div> <div class="left" style="padding-right: 10px;"> <div style="padding: 0px 0px 5px; width: 298px;"> <div id="loadarea" style="margin-bottom: 5px; width: 298px;"><img src="http://www.kompas.com/data/photo/2008/11/04/134536p.jpg" border="0" width="298" /> </div><br /></div></div><p>Pilihan karier dan pekerjaan ada di tangan Anda. Setiap putusan pasti melahirkan konsekuensi yang membuat Anda bertumbuh, atau sebaliknya, melahirkan kegelisahan hingga akhirnya Anda berpaling ke profesi lain.<br /><br />Keputusan yang tepat berawal dari sejauh mana Anda mengenali diri sendiri, dan membuat putusan atasnya, kemudian berjaya dengan karier yang menjadikan Anda pribadi sukses. Untuk Anda yang ingin berganti pekerjaan lantaran ketidakpuasan, cermati lagi faktor berikut ini:<br /><br /><strong>1. Kerjakan yang Anda senangi</strong><br />Tahap awal yang teramat penting dalam perencanaan karier adalah mencari tahu dan mengenali apa yang Anda senangi. Kebanyakan orang, yang puas dengan pekerjaannya, mengakui mereka mencintai pekerjaan dan berhasil membuktikan dalam performa kerja sehari-hari yang maksimal dan tanpa beban. Kemampuan mengenali apa yang Anda sukai menjadi motivasi diri paling ampuh untuk tetap membuat seseorang bahagia dan sukses dalam pekerjaan.<br /><strong>Tip</strong>: Buat daftar pekerjaan atau profesi yang Anda senangi, sebebas apa pun tanpa pagar, lalu beri rating mulai 1 hingga 10, berangkat dari yang paling Anda suka menuju ke pekerjaan impian pada urutan ke-10.<br /><br /><strong>2. Pelajari lagi dimana letak kemampuan Anda</strong><br />Boleh jadi Anda telah menemukan pekerjaan apa yang paling Anda senangi, namun pastikan untuk tetap realistis. Eksplorasi kembali bakat Anda untuk membantu menemukan pekerjaan yang tepat dan mengidentifikasi pilihan karier yang jelas.<br /><strong>Tip</strong>: Coba ikuti tes bakat <em>online</em> atau cari konsultan karier yang cocok untuk Anda. Bisa jadi cara ini mempermudah Anda memposisikan diri dimana kemampuan Anda seharusnya disalurkan.<br /><br /><strong>3. Tambah skill melalui training atau pusat pendidikan khusus</strong><br />Sejumlah profesi menuntut <em>skill</em> khusus atau latar belakang pendidikan tertentu. Pelatihan, seminar, atau jalur pendidikan dapat meningkatkan <em>skill</em> Anda, maka manfaatkanlah. Kenali dulu kemampuan apa yang harus ditambah untuk mendukung karier, dan tetaplah realistis. Biaya pendidikan, waktu, lokasi, dan perencanaan yang matang, harus menjadi pertimbangan lainnya.<br /><strong>Tip:</strong> Bagi pemula, bisa menggunakan jalur magang, sedangkan bagi yang sudah berpengalaman jangan sungkan belajar lagi melalui jalur pendidikan formal yang bisa menguatkan <em>skill</em> Anda.<br /><br /><strong>4. Tentukan perusahaan yang tepat untuk Anda</strong><br />Kesulitan utama dari pencari kerja adalah menentukan perusahaan mana yang paling tepat untuk Anda. Bisa jadi Anda sudah menentukan di bidang apa Anda akan berkarier sesuai dengan karakter dan bakat Anda, namun menjadi sulit untuk memastikan perusahaan mana yang lebih cocok sebagai batu loncatan Anda. Jaringan yang luas bisa sangat membantu Anda mengenali karakter perusahaan.<br /><strong>Tip</strong>: Hubungi dan jalin komunikasi yang baik dengan ikatan alumni atau teman Anda yang memiliki kesamaan karakter atau profesi yang Anda inginkan, untuk mencari informasi yang bisa menguatkan Anda.<br /><br /><strong>5. Kendalikan pikiran dengan lebih positif</strong><br />Memfokuskan pikiran kepada hal yang positif terbukti membantu Anda menarik kekuatan untuk mendapat karier yang cerah. Biasakan berpikir terbuka, belajar mengendalikan stres lebih efektif, mengenali diri kapan harus menggenjot performa, kapan bisa meregangkan urat saraf, dan menemukan jalan untuk mencegah diri menjadi frustrasi karena pekerjaan.<br /><strong>Tip</strong>: Kendalikan diri dan pikiran untuk selalu positif, dan bekerjalah tanap beban. Dijamin cara ini menggiring Anda pada kesuksesan karier.</p>Tips Cantikhttp://www.blogger.com/profile/12780587102624051713noreply@blogger.com0